Banjir
Banjir datang lagi, keduakalinya dalam seminggu ini. Kutelusuri gang-gang. Kulihat kelelahan di wajah tetanggaku. Jelang dini hari rampung sudah bersih-bersih rumah. Mereka pasrah, karena banjir sudah bagian dari kehidupan. Air tak bisa dimusuhi, karena air adalah kehidupan. Musuh mereka adalah kemiskinan. Ketidakberdayaan menghadapi birokrat yang sok tahu dari balik jas dan dasinya, dinginnya ac di mobil dan kelihaian memainkan komisi proyek-proyek. Pembangunan atas nama rakyat, kenyamanan bagi rakyat, masih merupakan angan, seperti halnya mimpi-mimpi yang tersaji dari sinetron-sinetron.
Banjir, pada sisi lain, juga menjadi sarana untuk saling menyapa di tengah peluh karena menimba air dari genangan di lantai, di sudut almari. Sapa, menjadi tali pengikat antar manusia yang makin hilang di ibukota ini.
Banjir, pada sisi lain, juga menjadi sarana untuk saling menyapa di tengah peluh karena menimba air dari genangan di lantai, di sudut almari. Sapa, menjadi tali pengikat antar manusia yang makin hilang di ibukota ini.

